19.8.12

BADAK & KURNIA ~ segarnya Idul Fithri di Medan

Kalau lagi Lebaran begini, di Medan ada dua minuman yg khas sekali.. Dulu waktu masih 'ngungsi' di Jakarta, tiap mudik ke Medan pasti dua minuman ini yg dikangenin..

Badak Sarsaparilla dan Kurnia Raspberry


Badak, minuman berkarbonisasi ini pabriknya ada di Pematang Siantar, 2 jam dari Medan.. Pabrik ini sudah beroperasi sejak tahun 1916, sementara Coca Cola sendiri baru dikenal di Indonesia tahun 1927..
Jadi, bisa dibilang,
Badak adalah 
minuman soda asli Indonesia !!!
Berhubung pabriknya di Siantar, minuman ini memang lebih mudah di temukan di Siantar dan sekitarnya, terutama Medan.. Di tempat2 lain cukup susah nyarinya, terutama di luar Sumatera Bagian Utara..
Si pabrik sebenarnya ngeluarin beberapa rasa minuman, tapi yg terkenal dan tetap konsisten diproduksi sampai sekarang itu ada dua varian : plain (air soda) dan sarsaparilla.. Sarsaparilla adalah sejenis tanaman yang memiliki cita rasa yang khas.. Root beer nya A&W juga menggunakan rasa ini.. Walau sama-sama rasa sarsaparilla, tapi yang Badak punya berlipat2 lebih nyam nyam daripada yang A&W punya.. Apalagi dalam keadaan dingin dan minumnya langsung dari botol.. Aaaaahhhhhh... Nikmat beneeerrrr...
~ untung dah nggak puasa lagi..
Sayangnya, si pabrik nggak memproduksi banyak.. Akibatnya, Badak jenis ini menjadi sama langkanya dengan Badak beneran.. Bahkan, anak-anak dibawah 20 tahun belum tentu mengenal minuman ini, dah lebih menggemari minuman soda import tentu saja.. Salah satu temanku di Medan bahkan berkomentar kalau dia hampir gak pernah minum Badak karena dilihatnya di warung dekat rumahnya yang mesan minuman ini cuma orang-orang tua.. Di musim-musim lebaran begini, si Badak jadi lebih sering berkeliaran.. Dan seperti juga benda langka lainnya, begitu nemu kudu langsung tangkap sebelum menguap.. Itu sebabnya kami (hampir) pasti Badak Party tiap lebaran (^_^)

Kurnia, adalah sirup yang awalnya di produksi di daerah Aceh pada tahun 1969, dan karena itu di Medan sirup ini juga sering disebut sirup Aceh.. Kalau di Aceh sepertinya lebih dikenal dengan sirup cap patung, dan by the way, patungnya Liberty looohhh... Walau sekarang pabriknya sudah pindah ke Tanjung Morawa, 30 menit dari Medan, tapi orang-lama sih tetap suka menyebut sirup Aceh daripada Kurnia..
Tulisan di labelnya, specie limonade-siroop, menunjukkan ada pengaruh Belanda dalam produksi awalnya.. Tapi aku gak nemu sejarahnya nih.. Terus disekitar patung ada tulisan 'condiment concoction' yang artinya 'bumbu racikan'.. Entah kenapa ada kalimat itu, berhubung sirup ini hanya terdiri dari gula pasir (asli tulen 100% loh), asam sitrat, pewarna makanan dan aroma raspberry.. Ada juga yang bilang kalo sirup ini ada rasa pandannya, after taste sepertinya..
Meskipun komposisinya 'cuma itu', tapi sirup Kurnia ini punya cita rasa dan aroma yang khas dan unik.. Sirup ini bisa diminum begitu aja setelah dicampur dengan air biasa atau air es (sweeegggeeerrree ppuuwwooolll!!!) ataupun dijadikan campuran berbagai minuman, seperti es kelapa, es jeruk nipis, es timun, es timun suri, susu (lebih enak dari pansus alias panta susu), soda (apalagi kalau pakai air soda Badak), susu+soda+kurnia tiada duanya, air buah, sup buah, agar-agar/puding, dan macam-macam minuman lainnya..
Lebaran tahun ini kami berhasil meminta sirup ini sebagai 'sembako' Lebaran, menggantikan sirup markisa.. Dulu-dulu, kami dapat sirup markisa 6 botol, langsung di bagi-bagi ke sodara-sodara dan tetangga-tetangga.. Gitupun, aku masih punya 1/2 botol lagi di kulkas (~_~') Begitu yang dibagi sirup Kurnia, walau cuma 5 botol, gak ada satupun yang suka rela membagi-bagi sirup ini.. Sayang banget dikasih ke orang lain, gak nyampe 2 bulan juga 5 botol itu bakal langsung kosong karena peminatnya yang membludak (@,@)

No comments:

Post a Comment